Jakarta, (ANTARA) – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Fayakhun Andriadi mengingatkan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa memainkan “high diplomacy” agar tidak pulang dari Kota Kinabalu dengan tangan kosong.
Ia mengatakan itu kepada ANTARA di Jakarta, Senin, sehubungan dengan proses perundingan dalam bentuk ‘ministrial meeting’ antara Menteri Luar Negeri (Menlu) RI dengan mitranya dari Malaysia di Kota Kinabalu.
“Kami berharap banyak dengan kiprah saudara Marty dan kawan-kawan, agar jangan pulang dari Kinabalu, Malaysia, dengan tangan kosong, atau hanya bawa janji-janji ‘angin surga’,” tegasnya.
Fayakhun Andriadi juga mengungkapkan, cara diplomasi melalui perundingan (termasuk pertemuan tingkat tinggi di Kinabalu) merupakan cara penyelesaian masalah terbaik antara Indonesia dan Malaysia.
“Namun, harus dilakukan secara tegas, lugas dan jelas. Terutama dalam menjaga harkat dan martabat bangsa,” katanya.
Karena itu, dia kembali mengingatkan Menteri Luar Negeri RI, apabila diplomasi dimainkan, harus ada jaminan, yaitu jika gagal, meninjau ulang kembali hubungan Indonesia dengan Malaysia, lalu segera melakukan tindakan tegas.
“Makanya, tim diplomat Indonesia yang dipimpin saudara Menlu jangan cuma bawa pulang janji angin surga dari meja perundingan di Kinabalu,” tegasnya lagi.
Sering Kalah
Berkaca pada praktik diplomasi selama ini, utamanya kasus pencaplokan Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan serta penangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) RI oleh Polisi Air Malaysia, menurut Fayakhun Andriadi, selalu berakhir pada kekalahan di pihak Indonesia.
“Kelemahan diplomasi inilah yang sering dikhawatirkan masyarakat kita, yakni Indonesia mengalami kekalahan dalam keputusan akhir,” ungkapnya.
Namun, Fayakhun Andriyadi berpendapat, diplomasi merupakan pola terbaik di era modern dalam menata hubungan antar negara.
“Tetapi diplomasi tentu berlandaskan harkat, martabat, jati diri dan eksistensi kedaulatan negara. Itu harga mati,” tegasnya.
Karena itu, demikian Fayakhun Andriadi, diplomasi yang dikehendaki harus memberi jaminan atas eksistensi kedaulatan negara. (*/wij)
sumber: www.antara-sumbar.com, Senin, 06/09/2010 19:25 WIB
- Indonesia Sama Tinggi Dalam Tatanan Global
- KTT ASEAN dan Foke
- Sesama ASEAN Jangan Saling Isap
- Komisi I DPR: Hindari Sikap Saling Gigit
- ‘Masa TNI Tempur Pakai Pesawat Bekas?’
- Fayakhun Andriadi : Tindak Tegas Pelaku Kekerasan Wartawan
- Fayakhun Andriadi Terpilih Sebagai Politisi Terfavorit
- Komisi I DPR Tuding Menkeu dan Menhan Langgar UU
- Komisi I DPR: Pemerintah Jangan Lagi Berniat Ngutang Alutsista
- Fayakhun Andriadi, Politikus Beringin Berkonsep Terukur
- Habibie Jadi ‘Presiden’ Lagi Saat Rapat dengan Komisi I DPR
- Langkah Tifatul Sudah Benar
- Mengawal Momentum Kedaulatan Bangsa
- Kerja Sama Alutsista RI-Korsel Kemungkinan Terganggu
- Krisis Korea dan Masa Depan Alutsista Indonesia
- Sikap Indonesia Terhadap Konflik Korea
- Fayakhun: Indonesia Perlu Proaktif Sikapi Krisis Korea
- Fayakhun: Kemenlu dan Kemenhan Patut Dievaluasi
- Anggota DPR: Malaysia Dikte Indonesia Soal Perbatasan
- Presiden Dinilai Kembali Jadikan DPR Tukang Stempel
- Komisi I: Demokrasi RI Berjalan Mundur
- DPR Bukan Tukang Stempel
- Sikap Lembek SBY Terhadap Malaysia
- Fayakhun Mohon Tifatul Jangan Lagi Keceplos
- Indonesia Sama Tinggi Dalam Tatanan Global
- Sesama ASEAN Jangan Saling Isap
- Komisi I DPR: Hindari Sikap Saling Gigit
- Komisi I DPR Tuding Menkeu dan Menhan Langgar UU
- Sikap Indonesia Terhadap Konflik Korea
- Fayakhun: Indonesia Perlu Proaktif Sikapi Krisis Korea
- Sikap Lembek SBY Terhadap Malaysia
- Fayakhun: Ada Lima Kesalahan Kementerian Luar Negeri