Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi I DPR RI Bidang Luar Negeri, Pertahanan Keamanan dan Intelijen Negara, Fayakhun Andriadi menyatakan, dengan tetap memegang teguh prinsip politik luar negeri bebas aktif, Indonesia perlu proaktif menyikapi krisis di Semenanjung Korea.
“Sebagai sahabat atas dua Korea itu (Utara dan Selatan), Pemerintah RI perlu proaktif melakukan berbagai pendekatan dan menggunakan seluruh jalur diplomatiknya untuk membantu memberi solusi bagi penyelesaian krisis kedua negara, sehingga tak berujung pada perang terbuka,” katanya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar ini menilai, kedua Korea yang satu budaya itu dan merupakan sesama warga Asia dengan Indonesia, pasti lebih mengharapkan sokongan pemikiran maupun tindakan dari saudara-saudaranya di Asia.
“RI mestinya menggalang persahabatan dan persaudaraan Asia untuk proaktif mendukung kedua Korea menemukan solusi konkret hidup bersama secara damai dan harmonis. Kita harus menolak berbagai manuver Barat yang coba menjadikan Asia arena perang modern yang bakal memporakporandakan benua ini seperti yang sudah terjadi di Irak, Afghanistan dan lain-lain di Timur Tengah,” tandasnya.
Fayakhun Andriadi lalu menunjuk pengalaman beberapa tahun silam, ketika Presiden Megawati Soekarnoputri melakukan aksi cukup simpatik untuk ikut menengahi konflik kedua negara.
“Saya pikir, Indonesia masih sangat didengar oleh baik Korea Selatan (Korsel) maupun Korea Utara (Korut), karena ada akar sejarah persahabatan yang kuat. Mereka (Korsel dan Korut) pasti senang jika ada sesama Asia, apalagi Indonesia datang memberi masukan,” ujarnya.
Ia pun mengharapkan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI agar jangan cuma bisa bereaksi berupa pernyataan bernada imbauan kepada WNI di Semenanjung Korea untuk berhati-hati menghadapi krisis Korut-Korsel tersebut.
“Terkesan terlalu normatif, hanya selalu mau `safety`. Mestinya ada empati lebih dari itu untuk kedua sahabat di sana. Kita masih bisa lebih proaktif ketimbang imbauan demikian, sebagaimana kita telah lakukan itu ketika bersama-sama anggota ASEAN serta masyarakat internasional mendorong pembebasan Aung San Suu Kyi di Myanmar,” tegasnya.
Sumber: Antara – 25 November 2010
- Indonesia Sama Tinggi Dalam Tatanan Global
- KTT ASEAN dan Foke
- Sesama ASEAN Jangan Saling Isap
- Komisi I DPR: Hindari Sikap Saling Gigit
- ‘Masa TNI Tempur Pakai Pesawat Bekas?’
- Fayakhun Andriadi : Tindak Tegas Pelaku Kekerasan Wartawan
- Fayakhun Andriadi Terpilih Sebagai Politisi Terfavorit
- Komisi I DPR Tuding Menkeu dan Menhan Langgar UU
- Komisi I DPR: Pemerintah Jangan Lagi Berniat Ngutang Alutsista
- Fayakhun Andriadi, Politikus Beringin Berkonsep Terukur
- Habibie Jadi ‘Presiden’ Lagi Saat Rapat dengan Komisi I DPR
- Langkah Tifatul Sudah Benar
- Mengawal Momentum Kedaulatan Bangsa
- Kerja Sama Alutsista RI-Korsel Kemungkinan Terganggu
- Krisis Korea dan Masa Depan Alutsista Indonesia
- Sikap Indonesia Terhadap Konflik Korea
- Fayakhun: Kemenlu dan Kemenhan Patut Dievaluasi
- Anggota DPR: Malaysia Dikte Indonesia Soal Perbatasan
- Presiden Dinilai Kembali Jadikan DPR Tukang Stempel
- Komisi I: Demokrasi RI Berjalan Mundur
- DPR Bukan Tukang Stempel
- Komisi I DPR: Mainkan “High Diplomacy”
- Sikap Lembek SBY Terhadap Malaysia
- Fayakhun Mohon Tifatul Jangan Lagi Keceplos
- Indonesia Sama Tinggi Dalam Tatanan Global
- Sesama ASEAN Jangan Saling Isap
- Komisi I DPR: Hindari Sikap Saling Gigit
- Komisi I DPR Tuding Menkeu dan Menhan Langgar UU
- Sikap Indonesia Terhadap Konflik Korea
- Komisi I DPR: Mainkan “High Diplomacy”
- Sikap Lembek SBY Terhadap Malaysia
- Fayakhun: Ada Lima Kesalahan Kementerian Luar Negeri