Hubungan Indonesia-AS Perlu Evaluasi

JAKARTA – Anggota Komisi I DPR, Fayakhun Andriadi, mengingatkan perlunya dilakukan evaluasi hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS). Salah satunya adalah stigma mereka atas pelanggaran HAM.

Stigma negatif AS dalam persoalan HAM telah membuat mereka melakukan embargo senjata dan pelatihan TNI dengan tentara AS. Model embargo sepihak yang dilakukan AS tidak boleh terulang lagi.

Fayakhun memberi usulan agar semua perjanjian dengan AS dilindungi oleh kerangka hukum yang kuat. “Jika terjadi pemutusan sepihak, kita bisa menuntut di Mahkamah Internasional,” kata politikus Partai Golkar itu, Sabtu (13/3).

Jika Presiden AS Barrack Obama jadi datang ke Indonesia, Fayakhun meminta pemerintah meyakinkan Obama bahwa Indonesia sudah berubah. “Sudah saatnya kecurigaan Amerika dalam pelanggaran HAM masa lalu dibuang jauh-jauh. TNI dan NKRI sudah melakukan reformasi total sehingga kecurigaan itu, menurut saya, sudah tidak relevan lagi,” katanya.

Fayakhun juga meminta pemerintah menjelaskan bahwa Indonesia memiliki empat selat sempit yang merupakan jalur pelayaran internasional, baik pelayaran sipil maupun militer. Dengan posisi itu, AS bisa menjalin kerja sama di ma- ritime security.

Sementara itu, ratusan aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Tengah, Ahad (14/3), menggelar aksi damai untuk menolak kedatangan Obama pada 20-22 Maret 2010.

Aksi yang dijaga oleh petugas Kepolisian Wilayah Kota Besar Semarang dan Kepolisian Resor Semarang Selatan tersebut berlangsung di kawasan videotron jalan Pahlawan Semarang. Mereka membawa berbagai spanduk dan poster yang intinya menolak kedatangan Obama.

Beberapa aktivis HTI setempat juga terlihat berorasi dan membagikan selebaran informasi kepada pemakai kendaraan bermotor yang melintas di kawasan itu.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat HTI Jateng, Abdullah, mengatakan, Obama adalah presiden suatu negara yang saat ini secara jelas sedang menjajah sejumlah negara Islam, seperti Irak, Afghanistan, Palestina, dan Pakistan.

Riwayat hidup Obama yang masa kecilnya pernah tinggal, sekolah di Indonesia, dan mempunyai nenek moyang beragama Islam, katanya, tidak bisa dijadikan dasar untuk mengisti-mewakan dirinya.

“Penilaian atas Obama harus didasarkan kepada apa yang dilakukan saat ini, yakni .sebagai presiden Amerika Serikat.”antara, ed dewo

Sumber: Republika, Senin 15 Maret 2010 hal 3

Politik
BERITA

Design by Azis Lamayuda (Do The Best To Get The Best)