Kerusuhan London, Segera Data Seluruh WNI di Inggris

(Suara Karya) PM Malaysia Najib Razak memperingatkan warganya agar lebih waspada, setelah seorang warga negeri jiran itu dirampok oleh sekelompok orang yang berpura-pura membantunya.

Sementara, dua anggota F-PG DPR RI minta pemerintah untuk menginventarisasi warga negara Indonesia yang berada di negara itu, menyusul pengumuman pemerintah bahwa warga Indonesia di Inggris berada pada kondisi aman.


Seorang warga Malaysia, Asyraf Haziq Rosli (20 tahun), sedang duduk termangu di sebuah jalanan London timur dengan rahang rusak setelah dirampok oleh sekelompok orang yang berpura-pura membantunya. Asyraf dirampok dalam perjalanan membeli makanan untuk berbuka puasa Ramadhan.

Episode itu mendapat perhatian dunia sebagai contoh pelanggaran hukum di jalan-jalan di London setelah hal itu direkam melalui video amatir dan disiarkan di internet.

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dalam akun Twitter-nya, Rabu malam, mengaku “prihatin” atas serangan terhadap warga Malaysia itu. “Saya berharap warga Malaysia di London dan sekitarnya tetap waspada dan menjaga keamanan masing-masing,” katanya.

Sementara itu, sepuluh mahasiswa Malaysia telah pindah ke sebuah gedung apartemen yang ditawarkan universitas mereka sebagai lokasi yang aman di pusat Kota London, kata surat kabar Star.

Di lain pihak, dua anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Golkar, Tantowi Yahya dan Fayakhun Andriadi, meminta Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa agar secepatnya melakukan pendataan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Inggris.

“Kami berharap, Kemenlu segera melakukan langkah-langkah pendataan terhadap WNI kita yang berada di Inggris agar mereka tidak terkena dampak dari aksi kerusuhan di negara tersebut,” ujar Fayakhun di Jakarta, kemarin.

Situasi dan kondisi di negara tersebut terus tidak menentu akibat aksi penjarahan, pembakaran, dan perusakan gedung-gedung pertokoan. Tantowi mengatakan, seharusnya pemerintah melalui Menteri Luar Negeri sensitif dan proaktif terhadap krisis kemanusiaan yang sedang terjadi di luar negeri.

“Prioritas pemerintah sebagai langkah awal, mendata warga kita yang ada di Negara setempat. Keselamatan WNI bagi kita menjadi paling utama,” kata Tantowi.

Sementara itu, Fayakhun mengatakan, hinggga kini, Komisi I DPR belum memiliki informasi apa pun terhadap nasib WNI di Inggris. Untuk itu, informasi tentang keadaan, keselamatan, nasib, dan perkembangan WNI di Inggris sangat ditunggu seluruh komponen bangsa di Tanah Air.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa memastikan belum ada korban WNI. Dipastikan pula, tidak ada WNI yang terlibat kerusuhan ataupun penjarahan toko-toko di London.

“Hingga saat ini tidak ada masalah yang kami dengar menyangkut WNI kita di sana. Kami tentu terus mengikuti dengan dekat dan seksama perkembangan yang terjadi di Inggris,” kata Marty di Istana Negara, Kamis (11/8).

Selain secara resmi telah mengeluarkan surat peringatan kepada WNI untuk menjauhi tempat-tempat keramaian, Marty tetap meminta KBRI di London dan perwakilan Indonesia di kota sekitarnya untuk tetap menjaga komunikasi serta meningkatkan kewaspadaan.

“Kami minta kepada WNI di Inggris untuk terus berkomunikasi dengan pihak KBRI. Jauhi tempat keramaian dan ikuti peraturan yang ditetapkan pihak keamanan Inggris saat ini,” kata Marty.

Menlu mengatakan, pihaknya terus berkomunikasi dengan Duta Besar Indonesia untuk Inggris Yuri Thamrin guna mengetahui perkembangan situasi di Inggris dan kaitannya dengan keamanan WNI yang berada di negara tersebut. (Feber/Kardeni)

Design by Azis Lamayuda (Do The Best To Get The Best)